Tsunami Aceh, Sebuah Kapal PLTD Apung pindah dari laut hingga jantung kota Aceh, dan akhirnya terhenti tepat diatas sebuah rumah penduduk di Desa Punge, Blancut, Banda Aceh, dan kini menjadi Monumen Tsunami Aceh.
Minggu pagi, 26 Desember 2004, gempa besar Magnitido 9,1 mengguncang Laut Samudra Hindia. Pusat nya berada di 160 km barat, Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh.
Dari 14 negara terdampak, korban jiwa bencana diperkirakan antara 230.000 - 280.000. total, sekitar 170.000 korban berasal dari provinsi Aceh.
Setelah tiba di Nanggroe Aceh Darussalam, bertemu dengan keluarga besar, bertemu dengan kerabat selamat dari bencana tsunami.
Mengingatkan saya, betapa dasyatnya gelombang Tsunami Aceh saat itu, tidak memiliki kekuatan dan upaya manusia ketika Allah SWT sudah berkehendak, sebagai ujian bagi para hamba-Nya, tetapi kesedihan secara bertahap pulih, sekarang Aceh merujuk pada infrastruktur pasca tsunami. .
Saya meluangkan waktu untuk berziarah ke makam korban tsunami Aceh yang di kuburkan secara massal, mendoakan keluarga dan kerabat yang tidak ditemukan dan kemungkinan telah ikut di makamkan.
Selain itu, kami sekeluarga terus melakukan perjalanan ke monumen tsunami Aceh Kapal PLTD Apung di Desa Punge, Blancut, Banda Aceh, untuk melihat bagaimana wilayah itu terdampak oleh tsunami Aceh tahun 2004.
Kapal Pembangkit Listrik Tenaga Disel (PLTD) tergeser ber kilo meter dari lautan hinga berlabu kedalam pemukiman warga, tepatnya diatas atap rumah warga kini kapal PLTDberdirih kokoh menjadi saksi bisu dahsyatnya Gempa bumi dan tsunami Samudra Hindia 2004.
![]() |
PLTD Apung di Desa Punge, Blancut, Banda Aceh |
Bingkai potret dari peristiwa pertemuan keluarga pasca-tsunami Aceh dalam bencana Aceh yang merenggut ratusan ribu korban pada saat kejadian itu terjadi, perjalanan ini menjadi perjalanan spiritual bagi saya untuk terus mengingat kebesaran Pencipta.
![]() |
Photo-Photo Kejadian Tsunami Aceh di Pajang di Musium PLTD Apung |
Sebelum kembali Jeunib, saya berhenti di toko suvenir, membeli beberapa Rencong. PUE HABA? Salam dari Aceh, secangkir kopi dan timmpan adalah camilan pagi nan lezat, selalu kurindukan, bebek nasi di warung paman Harun, dan mie Aceh, benar-benar lezat.
kurang lebih semingu berada di Aceh, melepaskan kerinduan bersama keluarga terasa dalam lubuk hati paling dalam, setelah melewai bermil-mil jarak memisahkan antara Palu dan Aceh .
loading...
Comments
Post a Comment